Profil Desa Kembangsawit

Ketahui informasi secara rinci Desa Kembangsawit mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kembangsawit

Tentang Kami

Desa Kembangsawit: perpaduan strategis antara agrikultur subur dan kerajinan lokal di Kecamatan Ambal, Kebumen. Terletak di jalur pembangunan infrastruktur nasional, desa ini menatap masa depan dengan potensi ekonomi dan tantangan yang signifikan.

  • Pusat Pertanian dan Kerajinan

    Desa Kembangsawit merupakan lumbung padi yang didukung irigasi teknis serta menjadi sentra kerajinan tampah bambu yang unik di Kabupaten Kebumen.

  • Lokasi Strategis dan Terdampak Pembangunan

    Berada di perbatasan utara Kecamatan Ambal, desa ini memiliki aksesibilitas tinggi dan menjadi salah satu wilayah yang akan dilintasi oleh proyek strategis nasional, Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap.

  • Kehidupan Masyarakat yang Aktif

    Dinamika sosial desa ditandai oleh semangat gotong royong, kegiatan keagamaan yang kental, dan inisiatif pemuda melalui Karang Taruna yang aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan positif bagi warga.

XM Broker

Terletak di ujung utara Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Desa Kembangsawit menampilkan wajah sebuah pedesaan agraris yang dinamis. Dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil padi dan pusat kerajinan tradisional, desa ini kini berada di titik persimpangan penting seiring dengan masuknya dalam peta pembangunan infrastruktur strategis nasional. Dengan potensi yang mapan dan tantangan baru di depan mata, Kembangsawit menjadi cerminan desa Jawa yang bergerak maju tanpa melepaskan identitasnya.

Keberadaannya yang strategis, diapit oleh jalur transportasi vital dan lahan pertanian yang subur, menjadikan Kembangsawit sebuah wilayah dengan signifikansi ekonomi dan sosial bagi kawasan sekitarnya. Pemerintah desa bersama masyarakat terus berupaya mengoptimalkan sumber daya yang ada, sembari mempersiapkan diri menghadapi perubahan zaman yang ditandai oleh proyek-proyek pembangunan berskala besar. Profil ini mengulas secara mendalam berbagai aspek kehidupan di Desa Kembangsawit, dari geografi, demografi, potensi ekonomi, hingga dinamika sosial budaya yang membentuknya.

Geografi dan Demografi

Desa Kembangsawit secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Letak geografisnya berada pada koordinat 7°43′41″S 109°43′36″E. Desa ini memiliki posisi yang unik karena berada di perbatasan kecamatan. Sebelah utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Kecamatan Kutowinangun, yang menjadikannya sebagai salah satu gerbang masuk ke Kecamatan Ambal dari arah utara. Di sebelah selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Lajer; di sebelah timur dengan Desa Rejosari; dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjungmeru.

Luas wilayah Desa Kembangsawit, berdasarkan data monografi desa, mencapai sekitar 110 hektare atau 1,1 km². Sebagian besar lahan merupakan tanah datar yang subur, dialokasikan untuk persawahan irigasi, pekarangan dan permukiman penduduk. Aksesibilitas menuju desa tergolong sangat baik, berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Ambal dan hanya 11 kilometer dari pusat Kabupaten Kebumen.

Terdapat variasi data mengenai jumlah penduduk, yang umum terjadi dalam rentang waktu sensus yang berbeda. Data dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) universitas yang melakukan pendataan langsung beberapa tahun lalu mencatat populasi sekitar 2.011 jiwa. Sementara itu, data kependudukan lain yang lebih baru untuk keperluan sektoral mencatat jumlah yang berbeda. Dengan luas wilayah 1,1 km², kepadatan penduduk Desa Kembangsawit diperkirakan mencapai sekitar 1.828 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran desa.

Secara administratif, pemerintahan desa membawahi empat pedukuhan atau dusun, yaitu Dusun Bunder, Dusun Krajan, Dusun Kembangsawit, dan Dusun Kambalan. Keempat dusun ini menjadi pusat-pusat permukiman dan aktivitas sosial warga yang mayoritas memeluk agama Islam.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Perekonomian Desa Kembangsawit ditopang oleh dua sektor utama, yakni pertanian dan industri rumah tangga. Kedua sektor ini berjalan beriringan dan menjadi sumber mata pencaharian mayoritas penduduk.

Sektor Pertanian sebagai Tulang Punggung

Sebagai desa yang berada di dataran rendah dengan topografi landai, Kembangsawit memiliki lahan persawahan yang produktif. Sebagian besar sawah di desa ini merupakan sawah irigasi teknis yang mendapatkan pasokan air dari Waduk Wadaslintang, sehingga memungkinkan pola tanam padi yang teratur sepanjang tahun. Komoditas utama yang dihasilkan ialah padi, yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten tetapi juga menjadi komoditas unggulan yang dipasarkan ke luar daerah. Selain padi, sebagian warga juga menanam palawija dan sayur-mayur di lahan pekarangan mereka.

Keberhasilan sektor pertanian ini tidak lepas dari kerja keras para petani serta dukungan infrastruktur pengairan yang memadai. Pertanian menjadi fondasi ekonomi yang telah menghidupi generasi-generasi di Kembangsawit dan membentuk karakter sosial masyarakatnya yang agraris.

Kerajinan Tampah sebagai Identitas Lokal

Di samping pertanian, Desa Kembangsawit memiliki potensi ekonomi kreatif yang khas, yaitu kerajinan tampah. Tampah merupakan nampan bundar besar yang terbuat dari anyaman bambu, secara tradisional digunakan untuk menampi atau membersihkan beras. Para pengrajin di Kembangsawit, yang bekerja dari rumah-rumah mereka, telah mewarisi keterampilan ini secara turun-temurun.

Produk tampah dari Kembangsawit dikenal memiliki kualitas anyaman yang kuat dan rapi. Kerajinan ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan alternatif yang signifikan bagi banyak keluarga, tetapi juga menjadi penanda identitas budaya dan ekonomi desa. Meskipun berhadapan dengan tantangan modernisasi dan ketersediaan peralatan rumah tangga berbahan plastik, kerajinan tampah tetap bertahan karena masih memiliki pasar tersendiri, baik untuk kebutuhan rumah tangga tradisional maupun sebagai produk kerajinan bernilai seni.

Selain dua sektor utama tersebut, penduduk desa lainnya bekerja di berbagai bidang, seperti menjadi aparatur sipil negara (ASN), guru, pedagang di pasar-pasar terdekat, buruh pabrik, serta pegawai swasta di kota-kota sekitar.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan di Desa Kembangsawit berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan kepala desa dan jajarannya. Struktur pemerintahan desa, yang mencakup Sekretaris Desa Ganjar Wahyudi, S.Ag., serta para kepala dusun, bekerja untuk melayani kebutuhan administrasi dan memfasilitasi program pembangunan. Menurut Laporan Realisasi APBDes tahun 2022, Pemerintah Desa Kembangsawit mengelola anggaran pendapatan dan belanja lebih dari Rp 1 miliar, yang mayoritas dialokasikan untuk bidang penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan desa.

Fokus pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas infrastruktur dasar. Program seperti pengaspalan dan pemeliharaan jalan desa secara rutin dilaksanakan untuk menunjang mobilitas warga dan kelancaran distribusi hasil bumi. Salah satu ruas jalan yang mendapat perhatian yakni jalan Kambalan-Ambal. Selain itu, seluruh wilayah desa telah terjangkau oleh jaringan listrik dan telekomunikasi, yang menjadi modal penting untuk kemajuan ekonomi dan sosial.

Tantangan sekaligus peluang terbesar dalam pembangunan Desa Kembangsawit saat ini ialah proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap. Berdasarkan rilis dari pemerintah pusat dan pemberitaan media, Desa Kembangsawit menjadi salah satu dari 53 desa di Kabupaten Kebumen yang wilayahnya akan terdampak oleh proyek strategis nasional senilai triliunan rupiah ini. Proyek ini diproyeksikan akan membawa perubahan signifikan, baik dari sisi fisik berupa penggunaan lahan, maupun dari sisi sosial-ekonomi. Di satu sisi, keberadaan jalan tol dapat membuka akses ekonomi baru dan meningkatkan nilai properti. Namun di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan terkait pembebasan lahan, adaptasi sosial, dan potensi pergeseran mata pencaharian penduduk. Pemerintah desa dan kabupaten diharapkan dapat memfasilitasi proses ini secara adil dan transparan untuk memastikan warga mendapatkan manfaat maksimal.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kembangsawit sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan religiusitas. Mayoritas penduduk yang beragama Islam menjadikan masjid dan musala sebagai pusat kegiatan. Terdapat tiga masjid dan dua musala di desa ini, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan pendidikan keagamaan. Kegiatan seperti pengajian rutin menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga. Belum lama ini, pada Maret 2025, Masjid Hidayaturrosyidin di Desa Kembangsawit bahkan menjadi lokasi kegiatan Pemerintah Kabupaten Kebumen yang menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pemeriksaan kesehatan gratis.

"Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial yang memberikan manfaat luas bagi umat," ujar seorang perwakilan pemerintah daerah dalam kegiatan tersebut, menegaskan peran sentral masjid dalam kehidupan masyarakat Kembangsawit.

Semangat kebersamaan juga terlihat dari aktifnya organisasi kemasyarakatan, terutama Karang Taruna. Para pemuda desa yang tergabung dalam Karang Taruna Parikesit aktif menggelar berbagai acara yang positif. Salah satu contohnya ialah turnamen bulu tangkis antar-desa se-Kecamatan Ambal yang diselenggarakan di GOR Desa Kembangsawit pada Agustus 2024. Acara ini mendapat apresiasi dari Camat Ambal, Bambang Budi Sanyoto, yang melihatnya sebagai ajang untuk mencari bibit atlet sekaligus memperkuat kerukunan antar-desa. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa generasi muda Kembangsawit memiliki kepedulian tinggi terhadap kemajuan desanya.

Meskipun tidak ada catatan mengenai kesenian spesifik yang berasal murni dari Kembangsawit, masyarakatnya turut serta dalam melestarikan budaya Jawa pada umumnya melalui berbagai perayaan adat seperti sedekah bumi atau perayaan hari besar nasional dan keagamaan.

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Menatap masa depan, Desa Kembangsawit dihadapkan pada serangkaian tantangan dan harapan yang saling terkait. Tantangan utama ialah mengelola dampak dari proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap. Proses ini menuntut kesiapan pemerintah desa dan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan lanskap fisik dan sosial. Mitigasi terhadap potensi dampak negatif, seperti hilangnya lahan pertanian produktif, harus diiringi dengan penciptaan peluang ekonomi baru bagi warga terdampak.

Tantangan lainnya berkaitan dengan regenerasi di sektor pertanian dan kerajinan. Menjadikan profesi petani dan pengrajin tampah tetap menarik bagi generasi muda merupakan kunci untuk keberlanjutan ekonomi desa. Inovasi produk kerajinan dan modernisasi teknik pertanian bisa menjadi solusi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Di tengah tantangan tersebut, terbentang harapan besar. Akses yang lebih baik berkat infrastruktur jalan tol berpotensi membuka pasar yang lebih luas bagi produk pertanian dan kerajinan dari Kembangsawit. Peningkatan konektivitas juga dapat mendorong munculnya usaha-usaha baru di sektor jasa dan perdagangan. Dengan fondasi sosial yang kuat, semangat gotong royong, dan sumber daya alam yang memadai, Desa Kembangsawit memiliki modal yang cukup untuk bertransformasi menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera. Kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi, berinovasi, dan beradaptasi dengan dinamika zaman yang terus bergerak.